Pages

Monday 29 January 2024

TAFSIR HIDUP SURAH AN-NUR AYAT 35

Kalamullah Al Qur'an itu memang sebuah mukjizat nyata dari Allah diturunkan kepada rosulNya. Di dalam kitab suci ini isinya memang bukan sembarangan. Apabila jika kita resapi maknanya maka percayalah kita akan menemui sebuah hikmah, sebuah pelajaran dari sang pedoman hidup Al Qur'anul Karim.

Ini benar-benar dialami oleh penulis, ketika membaca, menelaah, mempelajari, mencari tafsir dari para ulama', mengamati, menganalogikan, hingga mengimplementasikan ayat ini. Sungguh ajaib, surah An-Nur ayat 35 ini benar-benar dekat maknanya dengan kehidupan sehari-hari.

ٱللَّهُ نُورُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ مَثَلُ نُورِهِۦ كَمِشْكَوٰةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ ۖ ٱلْمِصْبَاحُ فِى زُجَاجَةٍ ۖ ٱلزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّىٌّ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ مُّبَٰرَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِىٓءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ ۚ نُّورٌ عَلَىٰ نُورٍ ۗ يَهْدِى ٱللَّهُ لِنُورِهِۦ مَن يَشَآءُ ۚ وَيَضْرِبُ ٱللَّهُ ٱلْأَمْثَٰلَ لِلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ

Artinya: Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah miskah (lubang yang tak tembus), yang di dalamnya ada Misbah (pelita besar). Pelita itu di dalam Zujajah (kaca) dan kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari Sajaroh Mubarokah (pohon yang berkahnya), (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Referensi : https://tafsirweb.com/6163-surat-an-nur-ayat-35.htm

Di surah An Nur ayat 35 banyak ahli tafsir dan ulama' yang menurut penulis masih kurang sreg, tapi ketika dihadapkan dengan tafsir imam Ghozali yang dimaktubkan dalam kitab Miskatul Anwar, mulai terbuka makna dan pesan Allah di surah An-Nur ayat 35 tersebut.

Berikut makna dan pesan Allah yang disembunyikan dari surat An-Nur ayat 35 berikut:

Allah itu Cahaya, dan Cahayanya berlapis-lapis. Maksudnya Zat Allah bisa sampai kepada jiwa manusia yang mempunyai berlapis-lapis atau bermacam-macam tipe yang sesuai dengan surah An-Nur ayat 35, yaitu :

1. Manusia bertipe "Miskah"

Miskah digambarkan dalam ayat tersebut adalah semacam rongga cahaya, atau cerug cahaya. Sifatnya yaitu menyimpan cahaya. Artinya dia seakan-akan selalu merasa kegelapan. Ini dianalogikan miskah adalah rongga atau lubang kegelapan manusia yaitu manusia yang selalu mengutamakan nafsu lubangnya yaitu 10 lubang. 2 lubang mata hanya melihat yang nyata-nyata, 2 lubang hidung hanya membau yang benar-benar bau, 2 lubang telinga hanya mendengar yang terdengar, 1 lubang mulut untuk berbicara dan makan, 1 lubang pusar untuk plasenta, 1 lubang kemaluan untuk sarana syahwat, dan 1 lubang dubur untuk pengeluaran atau eksresi. Jika 10 lubang tersebut dimanfaatkan dalam kebaikan maka pandangannya, pendengarannya, pembaunya, pembicaraannya, makanannya, syahwatnya, bahkan pengeluarannya akan penuh dengan kebaikan. Tapi sebaliknya manusia dengan segala lubangnya melakukan keburukan maka hasilnya pasti buruk bahkan lebih buruk dari hewan. Matanya akan selalu melihat maksiat, mulutnya akan selalu berkata kotor, telinga hanya mendengar hoax dan lain sebagainya. Bisa disimpulkan manusia di tipe ini adalah manusia yang berkutat-kutat di tingkat INDRAWI. Andakah tipe yang ini? Sepertinya kebanyakan dari kita, tipe ini. Masih berkutat-kutat dengan nafsu indra saja.

2. Manusia bertipe "Misbah"

Misbah berarti lampu atau pelitanya atau pijarnya, bersifat menerangi tapi sebatas terang. Artinya manusia bertipe ini sudah mampu menerangi manusia di sekitarnya. Sudah bisa memberikan ilmu, informasi, bahkan kebenaran dari Allah. Saking bisa menerangi dan terangnya terkadang semua perkataan benar dan salahnya terungkap begitu jelas. Jika benar ya dikatakan benar, jika salah ya dikatakan salah walaupun terkadang sering menyinggung orang yang belum tahu keilmuannya. Masih sebagian besar menggunakan akalnya, sebagian kecil menggunakan hatinya. Tentunya manusia bertipe ini adalah manusia yang sudah berilmu, cerdas, dan pandai cara penyampaiannya. Karena sering menerangi sesamanya dan hanya saja selalu menggunakan akalnya, oleh karenanya tipe Misbah ini, Al Imam Ghozali memberikan tingkatan AL AKLI. Orang yang cerdas dan selalu nampak di depan. Siapakah teman ada yang bertipe seperti ini?

3. Manusia bertipe "Zujajah"

Zujajah secara harfiah bermakna kaca, yaitu benda yang memendarkan cahaya. Jika cahaya terkena atau diteruskan oleh cahaya maka seakan-akan cahaya tersebut semakin terang benderang, itulah sifat Zujajah yaitu kaca, tempat berpendar cahaya. Manusia dengan tipe ini sifatnya sudah bisa menguasai indrawi dan akalnya. Oleh karena itu selain sabar dan cerdas orang ini sudah bisa dikatakan wise atau bijak. Kepandaiannya sudah bukan untuk dirinya saja, ilmunya juga bukan hanya menerangi tapi juga menularkan kebaikannya, memendarkan kebaikan, orang seperti ini tidak hanya pandai tapi dia juga tidak merasa pandai karena kerendahan hatinya. Manusia bertipe ini sudah sangat dalam tingkat imajinya, maksudnya setiap tindak dan tanduknya pasti akan diimajinasikan dampak baik dan buruknya. Sehingga manusia seperti ini sudah sangat berhati-hati tiap menyiramkan dan membagikan ilmunya. Oleh karena itu sering mengandai-andaikan perbuatannya dikawatirkan baik buruk akibatnya, manusia bersifat ini dijuluki AL KHAYALI. Hayo, temukan temanmu yang sudah sangat dalam berpikirnya seperti ini, sudah ketemu kah?

4. Manusia bertipe "Sajaroh Mubarokah"

Selanjutnya manusia bertipe Sajaroh Mubarok artinya yaitu pohon diberkati. Maksud detailnya di surah An-Nur ayat 35 tersebut pohon yang diberkati itu langsung disebut secara eksplisit oleh Allah bernama pohon zaitun. Kenapa pohon zaitun, karena pohon ini banyak manfaatnya, selain untuk minyak, juga bisa digunakan untuk obat, untuk wewangian, untuk makanan, dan lain sebagainya. Jika pohon itu banyak manfaatnya, pastilah Allah sudah memberkahinya. Apalagi di ayat tersebut, pohon ini tumbuh di tengah-tengah tidak dari timur dan dari barat. Maksudnya pohon ini pohon yang adil tidak memihak golongan kanan atau golongan kiri. Tidak ikut arus golongan barat atau timur. Sama halnya manusia yang diibaratkan mempunyai kemanfaatan seperti pohon zaitun pohon penuh berkah, maka orang seperti ini selalu mempunyai banyak manfaat di sekitarnya, selalu bersikap adil, tidak pernah memihak kepada pihak yang berseteru karena dia selalu di tengah-tengah berupaya untuk menyatukan. Pohon berkah ini juga mempunyai banyak akar dan cabang-cabang, sama halnya manusia bertipe Sajaroh Mubarokah ini mempunyai banyak cabang-cabang cara pandang, cara berpikir sehingga orang ini dipastikan orang yang sangat bijak tidak gegabah memutuskan karena dia akan memperhatikan setiap cabang kebermanfaatannya. Setidaknya perbuatannya akan selalu dipikir dampak dan manfaatnya. Tidak gegabah seperti indrawi, tidak hanya sekedar menerangi seperti Al Akli, dan cahayanya lebih berpendar dari Al Khayali itulah yang dinamakan AL FIKRI. Apa ada di sekitarmu orang yang sudah di tingkatan seperti ini?

5. Manusia bertipe "Minyak Zaitun"

Tipe ini adalah tipe terkompleks, tertinggi, dan terlengkap. Yaitu manusia bertipe Minyak Zaitun, disebut di ayat tersebut minyak zaitun bahkan bisa menyalakan api dan cahaya walaupun seakan-akan tanpa menyentuhnya. Antara sumbu berminyak zaitun dan api pelitanya seakan-akan ada spasi, ada jarak, yang tidak bersentuhan langsung. Artinya manusia bertipe seperti ini sudah sangat menguasai empat tipe di atas, bahkan pengamalannya sudah tidak nampak, dia seakan-akan sudah mengontrol dari jauh, sudah auto remote mengendalikan kebaikan di sekitarnya, sudah seakan tidak peduli tapi padahal dampak keberadaanya sangat berpengaruh. Bayangkan jika minyak zaitun tersebut habis, maka pelita pun mati, sang kaca tak berguna, bahkan sang rongga cahaya semakin gelap. Bayangkan jika manusia seperti ini meninggalkan tempatmu, maka lingkungan sekitarmu akan terasa hampa, terasa dalam kegelapan, tidak ada nur Allah di sana, tidak ada cahaya kebaikan lagi walaupun setitik. Karena orang-orang bertipe seperti ini hanyalah orang yang benar-benar diberkahi oleh Allah: indrawi yang mulia, akal yang cerdas, daya khayal yang peka kepada sesama manusia, dan daya berpikir yang sangat dalam dan detail. Tapi memang cenderung manusia bertipe Minyak Zaitun ini lebih menjauh, lebih banyak diam, mengamati, akan tetapi ketika ada masalah datang sang NUBUWAH, datang untuk menyelesaikan masalah. Kenapa dijuluki nubuwah (bersifat kenabian)? karena manusia bertipe seperti ini adalah orang yang selalu menjadi tempat bersandar semua orang, disukai semua orang, menguasai semua tipe di atas, dan mempunyai intuisi kebaikan yang tajam. Dia cenderung lembut dan tidak tampak keberadaannya seperti minyak zaitun. Semoga ada orang yang bertipe seperti ini di lingkungan anda. Atau bahkan anda sendiri? Hihihi (tapi harus introspeksi diri ya)

Itulah pembaca budiman, makna terdalam surah An-Nur ayat 35. Ayat yang sangat indah maknanya bahkan sangat dekat dengan kita. Kita bisa mempelajarinya hanya dengan mengenali teman-teman di sekitar kita, sahabat, tetangga, atau bahkan keluarga kita. Orang-orang di sekitar kita adalah lapisan nur dari Allah, temukan lapisan yang paling tinggi atau latihlah diri anda menjadi lapisan paling tinggi itu sendiri. Sehingga kita bisa bermanfaat bagi lingkungan dan orang-orang sekitar kita.

Wallahu a'lam bisshowab

Terimakasih.



Arif Zulkifli (29 Januari 2024)

Thursday 25 January 2024

BERBHINNEKA TAPI TETAP MANUNGGAL


Kita dilahirkan berbeda satu sama lain. Tidak ada yang sama, tidak ada yang persis. Semua mempunyai ciri khas masing-masing baik dilihat dari fisiknya maupun dikenali dari sifatnya. Manusia itu unik, Allah menitipkan amanah kepandaian masing-masing. Ada yang cerdas di bidang akademis, Ada yang cakap keterampilan fisik, ada yang pintar bersosial, ada yang kuat jiwa kepemimpinannya, dan banyak lagi yang lainnya.

Bahkan, saudara kembar sekalipun tidak ada yang sama persis. Semua pasti ada kekhasannya masing-masing. Jadi apabila ada pemikiran untuk menyamakan dan menyetarakan semua manusia itu sama, pemikiran itu hanya nonsense alias salah besar.

Tiap manusia dititipi keahlian masing-masing, itu karena kita dilahirkan dengan berbagai macam latar belakang. Ada yang dilahirkan dari keluarga mampu, dari keluarga agamis, dari keluarga petani, dari keluarga keras, bahkan dari keluarga yang serba kekurangan. Dari latar belakang itulah manusia dijadikan Allah menjadi ahli atau expert di bidang masing-masing sesuai jalan terjal latar belakang yang mereka lewati selama hidup.

Keragaman inilah yang menjadi tantangan kita di kehidupan sehari-hari. Baik di kelas, di sekolah, di kantor, ataupun di masyarakat. Ingatlah kodrat kita itu berbeda jadi jangan sampai memaksakan persamaan. Karena pemikiran manusia itu beda satu sama lain dan memiliki tujuan hidup masing-masing.

Usaha untuk menghadapi tantangan tersebut hanyalah 2 kata yaitu MENGHORMATI dan MENGHARGAI. Perbedaan fikiran, perbedaan sikap, perbedaan cara pandang, bahkan perbedaan pilihan harus kita hadapi dengan hormat. Menghormati pilihan perbedaan masing-masing berarti sadar bahwa kita itu memang tidak sama. Mempunyai takdir yang berbeda, dan mengukir jalan pikiran masing-masing. Dengan berbagai keputusan dan pilihan setiap orang harus kita hargai. Menghargai betapun pahitnya, betapapun berbedanya, betapapun berlawanannya, adalah tugas setiap individu kepada individu lainnya.

Ingat, bahwa Allah memang menciptakan kita berbeda-beda, bahkan jika Allah mau mempersatukan kita, Allah bisa. Tapi bukan itu esensi hidup yang ingin Allah berikan kepada manusia. Allah memberi tantangan kepada manusia, apakah dia menuju kesesatan berpikir atau jalan yang lurus yaitu dinul islam.

وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَٰحِدَةً وَلَٰكِن يُضِلُّ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَلَتُسْـَٔلُنَّ عَمَّا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya: Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan. (An Nahl 93)

Jadi mari budayakan sikap saling menghormati dan menghargai kepada semua orang. Jangan sekali-kali memaksakan pikiran, sikap, dan perbuatan kita.

TARI JARAN KORE KELAS 6D DALAM RANGKA HUT KE-109 SDN DITOTRUNAN 01

Januari, tanggal 13 hari Sabtu 2024 adalah puncak perayaan HUT ke-109 SDN Ditotrunan 01-Lumajang. Mengusung tema kebhinnekaan perayaan HUT tahun ini cukup meriah dengan banyak menampilkan pertunjukan karya dari kelas 1 sampai dengan kelas 6.

Kelas 6D tidak mau ketinggalan menampilkan hasil karya pembelajarannya di semester 1 tahun 2023/2024 yaitu pola lantai tari. Kelas 6D menampilkan tari jaran kore, yaitu tari yang menampilkan deskripsi karya seni dengan properti kuda-kudaan dengan dirancang dan diatur sedemikian rupa pola lantainya. Menjadi penampil di ujung pagelaran HUT ke-109 menjadi kehormatan tersendiri bagi siswa 6D.






Penari 6D selama mempersiapkan diri, berlatih secara mandiri dan menyusun konsep secara mandiri. Mereka mengadopsi dari penampilan di platform youtube dan mengadaptasinya. Berlatih setiap hari tidak membuat mereka kelelahan, tapi malah membuat mereka semangat dan terus belajar memperbaiki diri.

Selamat atas penampilannya, semoga bermanfaat di kemudian hari.

Friday 1 September 2023

Kita Semua Milik Allah



Pernahkah kita berdoa kepada Tuhan kita dengan cara paksa, agar doa kita terkabul semuanya. Pernahkah kita tidak terima atas segala ujian dari Allah dan menganggap Allah tidak sayang kepada kita. Pernahkah juga ketika kita diambil harta, jabatan, anak, bahkan pasangan oleh Allah SWT dan kita tidak terima menerimanya.

Jika pernah kita berarti merasa sebagai menjadi Tuhan selain Allah. Kenapa dikatakan begitu? Karena kita berusaha untuk merebut kembali kekuasaan, kepemilikan, dan kemauan Allah SWT.

Kita seharusnya sadar diri bahwa kita hanyalah makhluk bukan sang khalik, makhluk yang lemah yang diciptakan oleh Allah SWT dan hanya di titipi dengan dunia dan seisinya. Bahwa harta kita memang benar-benar milik Allah karena semua benda baik yang tidak berharga maupun yang berharga itu diciptakan oleh Allah. Bahwa jabatan itu hanyalah titipan Allah, kalau tidak ada bantuan dan intervensi dari Allah maka kita hanya rakyat jelata. Bahwa nyawa juga milik Allah, yang ada batas usianya, yang ada batas kembalinya, dan tentunya tidak melekat terus di jiwa raga kita.

Mengapa kita seakan-akan punya kuasa kepada semuanya? Karena mungkin kita masih belum sadar bahwa kita hanyalah hamba yang lemah dan ciptaan yang rentan. 

Maka perlu kita berkaca kepada diri kita sendiri bahwa semua yang sudah dititipi oleh Allah subhanahu wa ta'ala harus kita jaga dengan sebaik-baiknya agar ketika kembali ke amanah tersebut benar-benar menjadi amanah yang menyelamatkan kita di akhirat Amin ya robbal alamin...

Thursday 9 March 2023

KUNCI BISA DITERIMA DI SEMUA CIRCLE KOMUNIKASI

Terkadang kita sering mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan sesama, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi adalah hal yang terpenting bagi seseorang manusia yang ingin terlibat langsung dalam hidup sosialnya. 

Manusia yang baik atau manusia yang diterima oleh manusia dan kelompok lainnya yaitu manusia yang mampu berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik dengan siapapun dan di manapun dia berada.

Banyak motivator ulung memberikan tips dan trik untuk bisa berkomunikasi agar nantinya diterima di komunitas atau di circlenya masing-masing. Ada yang dengan strategi simple, ada yang dengan strategi yang muluk-muluk. Padahal cara komunikasi itu sebenarnya mudah dan tidak perlu muluk-muluk.

Cuma memang diperlukan sedikit intrik untuk bisa diterima oleh siapapun atau kelompok apapun itu.



Ingin tahu tips dan triknya?

Mudah sekali jawabannya yaitu jika anda ingin diterima oleh semua orang, baik kalangan orang elit maupun orang alit.

Caranya adalah:

1. Tempatkan lawan komunikasi anda di atas harga diri Anda.

Maksudnya adalah ketika anda mempunyai lawan bicara, tempatkan diri Anda menjadi lebih rendah daripada lawan bicara Anda. Walaupun dan sekalipun anda pandai, kaya, ganteng dan cantik, atau lebih dari lawan bicara Anda. Hargai harga diri lawan bicara Anda lebih tinggi dari harga diri Anda. Jika anda melakukan hal tersebut, anda akan menjadi tempat yang menyenangkan untuk berkomunikasi oleh orang-orang tersebut. Dan jangan sekali-sekali ketika berbicara Anda mempromosikan kelebihan Anda, karena pada dasarnya manusia itu ingin diakui lebih tinggi dari manusia lainnya. Jika anda melakukan cara yang pertama tersebut, bisa dipastikan anda akan menjadi tempat ternyaman untuk berkomunikasi bagi lawan-lawan bicara Anda. Siapapun itu, mulai dari pramuwisma, tukang ojek, guru, dokter hingga pejabat atas sekalipun. Kebutuhan primer manusia selain kebutuhan pokok yaitu kebutuhan pengakuan. Cara ini tergantung kepada anda sendiri, jika anda mampu menekan ego harga diri Anda berarti anda termasuk komunikan ulung.

2. Puji lawan bicara Anda setinggi langit.

Cara yang kedua juga ekstrim, Anda harus mampu memuji kelebihan lawan komunikasi anda. Tidak ada yang salah dengan cara ini, cuma memerlukan ketulusan hati, anda harus benar-benar memuji kelebihan lawan bicara anda. Anda pasti tahu ekspresi orang apabila dipuji kelebihannya, pasti dia akan melayang-layang setinggi langit menerima pengakuan tersebut. Ingat pujiannya harus tulus bukan mengada-ngada juga bukan berlebihan sesuaikan kadar komunikasinya agar terlihat alamiah. Jika anda berhasil melakukan cara ini, dipastikan anda menjadi kesayangan lawan komunikasi anda. Anda akan diterima oleh seseorang atau komunitas melebihi ekspektasi anda sendiri. Jangan sungkan-sungkan mengakui kelebihan orang lain dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya.

Kedua cara tersebut bisa dikatakan ampuh bagi anda yang mungkin sulit berkomunikasi ataupun sulit diterima di kalangan kelompok-kelompok masyarakat di sekitar Anda. Dua cara tersebut menjadi solusi agar anda diterima dan dicintai oleh sesama manusia. Gunakan kedua cara tersebut untuk kebaikan agar nanti kebaikan tersebut kembali kepada anda sendiri. 

Tapi semua kembali kepada kepribadian anda, jika anda sudah nyaman dengan keadaan seperti yang anda alami maka saran di atas silakan diabaikan. Karena terkadang kita memang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda tergantung latar belakang pembentuk karakter kita masing-masing. Terima kasih semoga bisa bermanfaat.

Saturday 11 February 2023

YUK, MENGENAL KOMPUTER SEJAK DINI! (EKSKUL IT DITO 01)

Assalamualaikum anak-anak IT.

Semoga sehat selalu dan ceria dalam belajar apapun. Baik pelajaran sehari-hari, belajar agama, ataupun belajar ekstrakurikuler. Teruntuk ekskul IT, mari anak-anak sebelum kita paham dan belajar teknik menggunakan atau mengoperasikan IT kita harus mengenal terlebih dahulu perangkat atau alatnya.


Di bawah ini kalian download ya materi tentang perangkat keras (hardware) atau komputer itu sendiri. Lalu bacalah dengan cermat agar nanti bisa menjawab pertanyaan di google form.

Silahkan download materi DI SINI.

Alhamdulillah, setelah kalian membaca dengan teliti. Pak Guru ingin menguji pemahaman literasi bacaan kalian tentang komputer. Kalian kerjakan dengan baik dan lihat langsung skornya. Selamat mencoba...

Silahkan kerjakan soal DI SINI.

Terimakasih anak-anak IT yang budiman, sekian kelas IT dari Pak Arif. Terimakasih selamat istirahat dan selamat berlibur...

Wassalamualaikum wr. wb.

Sunday 4 September 2022

AKSI NYATA TOPIK 2 MENGAPA KURIKULUM HARUS BERUBAH?

Pada materi ini kita akan melanjutkan pembahasan pentingnya perubahan kurikulum untuk menyesuaikan dengan kebutuhan murid dan perkembangan zaman saat ini. Berbagai isu baru menuntut satuan pendidikan menyiapkan kurikulum yang membantu murid untuk menghadapi dunia yang penuh dengan tantangan. Dari materi sebelumnya kita mempelajari bahwa kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya. 

Kurikulum bersifat dinamis dan terus dikembangkan atau diadaptasi sesuai konteks dan karakteristik murid demi membangun kompetensi sesuai kebutuhan mereka dan masa depan. Contohnya apakah ibu dan bapak guru serta anak-anak menyukai saat-saat mengerjakan tugas sambil mencari referensi buku di perpustakaan? Atau adakah ibu dan bapak guru yang dulu menggunakan disket untuk mengumpulkan tugas? Ternyata sudah lama ya masa-masa kita menjadi murid. Kini murid kita tidak hanya memiliki buku-buku perpustakaan sebagai bahan referensi. Berbagai materi bacaan dapat mereka ambil melalui internet termasuk referensi dari perpustakaan perpustakaan terbaik di dunia. Semuanya bisa diunduh lewat smartphone masing-masing.

Betapa zaman sungguh berubah. Dulu mungkin cita-cita kita hanya menjadi dokter, polisi, tentara, atau tentu saja jadi guru. Namun kini pilihan cita-cita murid kita lebih beragam dan mungkin sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Mereka kini ingin menjadi ilustrator, animasi karakter kartun, menemukan software komputer, pengembang aplikasi games, youtuber bahkan artis tiktok. Perubahan-perubahan tersebut hanyalah sebagian contoh yang tentu membuat kita sadar dunia ini ternyata memang terus berubah.

Jika mengingat kata-kata Ki Hajar Dewantara pada modul merdeka belajar, maksud pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Murid-murid kita dan pembelajaran termasuk kurikulum yang kita selenggarakan juga harus terus menyesuaikan dengan kebutuhan mereka. Sebagai guru kita harus belajar terus untuk mengikuti dan memahami trend kehidupan murid kita yang tergolong generasi z dan alfa. 

Berbagai penelitian menyampaikan bahwa mereka sulit dipisahkan dengan media sosial. Keadaan ini bisa dimanfaatkan oleh guru untuk tujuan pembelajaran, misalnya dengan meminta murid membuat dan mengumpulkan tugas melalui aplikasi digital. 

Ibu dan bapak guru serta anak-anak kita mendengar pepatah yang mengatakan "butuh seluruh desa untuk membesarkan seorang anak". Bagaimana ibu dan bapak guru serta anak-anak memaknai pepatah tersebut? Pepatah ini menyiratkan perlunya peran orang tua, masyarakat, dan sekolah dalam mewujudkan kurikulum yang berpihak. Merekalah yang disebut sebagai tiga pilar pendidikan oleh sebab itu ketika kita merancang kurikulum kita harus menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman, hasil belajar serta kepentingan murid sebagai rujukan utama. 

Sejatinya kurikulum dirancang untuk murid agar dapat mewujudkan seluruh kompetensi yang diharapkan dari kurikulum. Semua pihak harus berkolaborasi misalnya guru terus belajar memfasilitasi pembelajaran yang sesuai, orang tua terus memahami perkembangan dan kebutuhan murid, begitu juga dengan pemerintah daerah dan pusat. Semuanya harus terlibat dengan perubahan kurikulum.

Baik setelah membaca materi di atas silahkan isi form berikut ini ya :

https://forms.gle/rUqmyEiobpdAw4mNA

TAFSIR HIDUP SURAH AN-NUR AYAT 35

Kalamullah Al Qur'an itu memang sebuah mukjizat nyata dari Allah diturunkan kepada rosulNya. Di dalam kitab suci ini isinya memang bukan...